Label

my_life (2) my_world (4) postingan (3)

Selasa, 26 November 2013

Jenis Tari Menurut Koreografinya

Jenis tari menurut koreografi
Istilah koreografi adalah suatu istilah yang digunakan untuk penyusun tari.
Sedang untuk menyebut orang yang menyusun tari adalah koreografer.
Tari menurut koreografi dapat dibedakan menjadi :
a.    Tari Rakyat
b.    Tari Klasik
c.    Tari Kreasi Baru dan Modern


a. Tari Rakyat
Tari rakyat adalah tari yang hidup dan berkembang pada masyarakat tertentu sejak jaman primitif sampai sekarang.Ciri-ciri tari rakyat adalah :
  • Sederhana ( pakaian,rias,gerak dan ringan )
  • Tidak mengindahkan norma-norma keindahan
  • Memiliki kekuatan magis
Contoh tari rakyat :
§  Lengger
§  Tayub
§  Orek-Orek
§  Joget
§  Kubrasiwa
§  Buncis
§  Ndulalak
§  Sintren
§  Angguk
§  Rodat
b. Tari Klasik
Tari klasik adalah tari yang mengalami kristalisasi keindahan yang tinggi dan sudah ada sejak jaman feudal.Tari ini biasanya hidup dilikgkungan keraton.
Ciri-ciri tari klasik adalah :
  • Mengalami kristalisasi keindahan yang tinggi
  • Hidup dikalangan raja-raja
  • Adanya standarisasi
Contoh tari klasik adalah bedaya,srimpi,lawung ageng,lawung alit dan juga karya-karya empu tari baik empu tari gaya Yogyakarta dan empu tari gaya Surakarta seperti S.Mariadi dan S.Ngaliman  yang sampai sekarang masih bisa dinikmati seperti :
  • Gathotkaca Gandrung
  • Bondabaya
  • Bandayuda
  • Palguna-palgunadi
  • Retna Tinanding
  • Srikandi Bisma
  • dll
c. Tari Kreasi Baru dan Tari Modern
Tari kreasi baru adalah tari-tariklasik yamg dikembangkan sesuai dengan  perkembangan jaman dan diberi nafas Indonesia baru. Contoh tari kreasi  baru adalah karya-karya dari Bagong Kusudiarjo dari padepokan Bagong Kusudiarjo dan Untung dari sanggar kembang sore dari Yogyakarta.
§  Contohnya adalah :
  • Tari Kupu-Kupu
  • Tari Merak
  • Tari Roro Ngigel
  • Tari Ongkek Manis
  • Tari Manipuri
  • Tari Roro Wilis,dll
Tari modern adalah sebuah tari yang mengungkapkan emosi manusia secara bebas atau setiap penari bebas dalam mewujudkan ekspresi emosionalnya yang tidak terikat oleh sebuah bentuk yang berstandar. Contoh tari modern adalah :
  • Caca
  • Break Dance
  • Penari Latar
  • Samba

Tari Cendrawasih (Bali)

Ditambahkan juga, Tari Cendrawasih dalam Budaya Indonesia juga menggambarkan tentang keelokan burung Cenderawasih yang mendiami bagian timur Pulau Lombok. 
Tari Cendrawasih merupakan tarian yang mengisahkan tentang sepasang burung Cendrawasih yang sedang memadu kasih. Dalam  Babad Bali pengertian Tari Cendrawasih adalah kehidupan burung Cendrawasih di pegunungan Irian Jaya pada masa birahi.Tari Cendrawasih initermasuk tari berpasangan yang ditarikan oleh dua penari putri atau kelipatannya, kendatipun dasar pijakannya adalah gerak tari tradisi Bali, beberapa pose dan gerakannya dari tarian ini telah dikembangkan sesuai dengan interpretasi penata dalam menemukan bentuk - bentuk baru sesuai dengan tema tarian ini. Tema tarian ini adalah pantomim yang berarti menirukan gerakan.Dalam busana tarian ini ditata sedemikian rupa agar dapat memperkuat dan memperjelas desain gerak yang diciptakan. Tarian ini di ciptakan oleh N.L.N. Swasthi Wijaya Bandem (yang juga sebagai penata busana dari pada tarian ini) dalam rangka mengikuti Festival Yayasan Walter Spies. penata tabuh pengiring adalah I Wayan Beratha dan I Nyoman Widha pada tahun 1988.
Busana ditata sedemikian rupa, sehingga Tari Cendrawasih dari Bali ini menggambarkan keindahan dan keelokan burung cendrawasih di Lombok dan di pegunungan Irian Jaya

Kisah yang digambarkan di dalam Tari Cendrawasih menurut Babad Bali adalah kehidupan burung Cendrawasih di pegunungan Irian Jaya pada masa birahi.
Tari duet yang ditarikan oleh penari putri, kendatipun dasar pijakannya adalah gerak tari tradisi Bali, beberapa pose dan gerakannya dari tarian ini telah dikembangkan sesuai dengan interpretasi penata dalam menemukan bentuk - bentuk baru sesuai dengan tema tarian ini. Busana ditata sedemikian rupa agar dapat memperkuat dan memperjelas desain gerak yang diciptakan.
 
Penyajian  musik  Tari  Cendrawasih  juga didukung oleh  beberapa aspekpenunjangnya, yaitu pelaku (penari dan penabuh), gerak atau koreografi, musikdan  lagu,  rias busana,  serta peralatan  penunjang lainnya. Musik tari cendrawasih ini terinspirasi dari melihat dan mendengarmusik  tari klasik,  tari  jaipong dan  musik  tari  Bali. Dalam Tari Cendrawasih ini menggunakan pola lantai gerak tari berpasangan, yaitu :
            1.
Pemeson.
a.     Pada awal penari pertama muncul ke panggung dan diawalai dengan Nyerigsig ke depan.
b.   Lalu dilanjutkan dengan gerakan berputar ke kakan lalu Agem kanan 
c.  Kemudian bergeser ke kiri lalu  Agem kiri. 
d.  Lalu kembali lagi ke gerakan agem kanan namun pada gerakan ini ada variasi di iringi dengan 
    bergeser ke kanan.
e.  Lalu Agem kiri variasi dengan di iringi bergeser ke kiri.
f.  Setelah itu dilanjutkan dengan gerakan nyelendo di iringin melakah 2 kali ke belakang.
g. Gerakan selanjutnya adalah nyeledet kanan lalu nyeledet ke kiri
h. Lalu dilanjutkan dengan gerakan Nyosol ke arah pojok kanan depan 2 kali lalu agem kiri.
e. Gerakan selanjutnya sama, namun pada gerakan ini menuju arah pojok kiri depan lalu agem kanan     
    dan gerakan selanjutnya diulang 3 kali dari nyelendo sampai nyolsol.

2. Pengawak.
a. pada gerakan selanjutnya penari ke dua memasuki panggung dan langsung menuju gerakan meiberan sambil berputar berlawanan arah.
b. Setelah gerakan meiberan dilanjutkan dengan gerakan agem kanan cendrawasih.
c. Gerakan selanjutnya adalah ngengsog atau ngombak angke dengan di iringi dengan gerakan mekecog ke kanan.
d. gerakan selajutnya adalah berputar kekanan dan mekecog lalu menuju gerakan nengok lalu angem kiri cendrawasih.
e. kemudian dilanjutkan dengan gerakan nyolsol dan meancogan langsung nyigsik. Setelah gerakan ini selanjutnya gerakan diulang 2x dari gerakan setelah ngengsog sampai gerakan nyigsig.

3. Pengipuk. 
a. gerakan selanjutnya adalah meibingan
b. meiberan
c. agem kiri cendrawasih
d. berputar ke kiri lalu nengok
e. agem kanan cendrawasih
f. ngegol sambil mengepakan sayap
g. meibingan
h. meiberan
i. meibingan
j. agem kanan, agem kiri, agem kanan
k. putar badan sambil ngepak sayap

Tari Janger (Bali)



 Tari Janger adalah salah satu tari Bali yang terpopuler. Diciptakan pada tahun 1930-an, Janger adalah tari pergaulan muda mudi Bali. Tari ini dibawakan oleh 10 penari yang berpasangan, yaitu kelompok putri (janger) dan putra (kecak). Mereka menari sambil menyanyikan Lagu Janger secara bersahut-sahutan tentang kisah-kisah asmara, dari cara berkenalan, menanyakan identitas, dan menjurus ke rayuan. Semuanya dilakukan dengan riang gembira. Mungkin keriangan itu ciri khas Janger yang tidak mengalami perubahan. Pada umumnya lagu-lagunya bersifat gembira sesuai dengan alam kehidupan mereka.
       Gamelan yang biasa dipakai mengiringi tari Janger disebut Batel (Tetamburan) yang dilengkapi sepasang gender wayang. Munculnya Janger di Bali diduga sekitar abad ke XX, merupakan perkembangan dari tari sanghyang. Jika kecak merupakan perkembangan dari paduan suara pria, sedangkan jangernya merupakan perkembangan dari paduan suara wanita.
       * Di daerah Tabanan tari Janger biasa dilengkapi dengan penampilan peran Dag (seorang berpakaian seperti jenderal tentara Belanda dengan gerak-gerak improvisasi yang kadang-kadang memberi komando kepada penari Janger maupun Kecak).
* Di desa Metra (Bangli) terdapat tari Janger yang pada akhir pertunjukannya para penarinya selalu kerauhan
* Di desa Sibang (Badung) terdapat tari Janger yang diiringi dengan Gamelan Gong Kebyar yang oleh masyarakat setempat menamakannya Janger Gong.
 
       Pada dasawarsa 1960-an, terutama menjelang tahun 1965, Janger di Bali diracuni masalah politik yang mencerminkan adanya pertentangan di tengah-tengah masyarakat. Ada Janger PKI dan ada Janger PNI dan mereka saling sindir. Pakaian penari pun, terutama kelompok pria, mengalami perubahan sesuai dengan situasi saat itu. Janger kelompok pria memakai celana dan sering di tangannya ada pedang. Jadi, gerak tarinya adalah kombinasi dari gerakan silat. Mereka berteriak dengan cara koor: ”Marhaen menang, Pancasila jaya”, itu bagi Janger PNI. Sedangkan janger PKI bernyanyi koor: ”Sama rata, sama rasa, sosialisme ala Indonesia.” Banyak lagi jargon-jargon khas zaman itu, yang saat ini menjadi sesuatu yang menggelikan untuk dikenang.
      ”Janger politik” itu tidak lagi bercerita tentang kisah asmara, tetapi ”kisah keluarga”, melalui tembang-tembangnya. Misalnya, Janger kelompok pria bertembang tentang kepergiannya memperjuangkan nasib rakyat, kalau dia meninggal, jangan cari suami yang berlainan partai. Kelompok Janger wanita menjawab dengan tegas, bahwa ia akan melanjutkan perjuangan.
      Tetapi tidak semua sekaa Janger terlibat dalam ”politik praktis”. Ada yang netral, namun cara berpakaian dan isi tembang mengikuti perkembangan saat itu. Misalnya, Janger kelompok pria bernyanyi tentang kepergiannya menjadi sukarelawan. Koor yang dikumandangkan selalu diakhiri dengan jargon: ”Ganyang Malaysia”. Janger kelompok wanita bertembang tentang cinta kasih sambil menyiapkan bekal untuk ”mengganyang Malaysia”.
·          

Tari Payung

  Sejarah
Tari Payung adalah tari tradisional dari Sumatra Barat. Tarian ini membawakan cerita tentang hubungan asmara di antara muda-mudi. Payung menjadi atribut penting dalam tarian ini, sebagai perlambang penyatuan tujuan dua insan menuju kebahagiaan cinta.
Sebagai tarian yang melambangkan kasih sayang, tari payung tentu ditarikan berpasangan oleh 3 atau 4 pasang penari. Ada beberapa variasi gerakan dimana penari lelaki berpindah pasangan namun hal ini bukan menandakan ketidaksetiaan melainkan hanyalah bentuk variasi atau kreasi semata.
Properti

Sesuai namanya, properti wajib yang digunakan dalam pementasan tari ini adalah payung yang dibawa penari lelaki mengusung simbol sebagai pelindung. Penari lelaki akan menutupi kepala penari wanita yang menjadi pasangan menarinya. Sementara, penari wanita mengenakan selendang khas Padang sebagai pelengkap kostum dan kemungkinan memiliki simbol khusus sebagai kesiapannya membina rumah tangga.
Pengiring 
Musik pengiring tari payung berirama variatif. Ritme musik akan dimulai dengan pelan secara dinamis berpacu lebih cepat lagi mengiringi para penari. Tentunya perubahan ritme yang dinamis ini menambah kesan kemeriahan tersendiri pementasan tari payung. Musik yang biasa mengiringi tarian ini umumnya dihasilkan dari perpaduan alat-alat musik tradisional, seperti gong, rebana, akordion, gendang, dan gamelan khas Padang. Nada yang dihasilkan tentunya bernuansa Melayu kental.
Adapun lagu yang menjadi pengiring tarian cantik ini adalah sebuah lagu berjudul “
Babendi-bendi ke Sungai Tanang”. Lagu klasik Melayu ini bercerita mengenai sepasang suami istri yang tengah berbulan madu di suatu tempat bernama Sungai Tanang.

Senin, 25 November 2013

Tari Remo (Jawa Timur)



 

Asal Usul
Tari Remo berasal dari Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Tarian ini diciptakan oleh warga yang perprofesi sebagai pengamen tari di kala itu. Kini, tarian ini pada awalnya merupakan tarian yang digunakan sebagai pengantar pertunjukan ludruk. Namun, pada perkembangannya tarian ini sering ditarikan secara terpisah sebagai sambutan atas tamu kenegaraan, ditarikan dalam upacara-upacara kenegaraan, maupun dalam festival kesenian daerah. Tarian ini sebenarnya menceritakan tentang perjuangan seorang pangeran dalam medan laga. Akan tetapi dalam perkembangannya tarian ini menjadi lebih sering ditarikan oleh perempuan, sehingga memunculkan gaya tarian yang lain: Remo Putri, umumnya para penari akan memakai kostum tari yang berbeda dengan kostum tari remo asli yang dibawakan oleh penari pria

 Karakteristik 
 Karakteristik yang paling utama dari Tari Remo adalah gerakan kaki yang rancak dan dinamis. Gerakan ini didukung dengan adanya lonceng-lonceng yang dipasang di pergelangan kaki. Lonceng ini berbunyi saat penari melangkah atau menghentak di panggung. Selain itu, karakteristika yang lain yakni gerakan selendang atau sampur, gerakan anggukan dan gelengan kepala, ekspresi wajah, dan kuda-kuda penari membuat tarian ini semakin atraktif. 

Tata Busana
·         1) Busana gaya Surabayan
Terdiri atas ikat kepala merah, baju tanpa kancing yang berwarna hitam dengan gaya kerajaan pada abad ke-18, celana sebatas pertengahan betis yang dikait dengan jarum emas, sarung batik Pesisiran yang menjuntai hingga ke lutut, setagen yang diikat di pinggang, serta keris menyelip di belakang. Penari memakai dua selendang, yang mana satu dipakai di pinggang dan yang lain disematkan di bahu, dengan masing-masing tangan penari memegang masing-masing ujung selendang. Selain itu, terdapat pula gelang kaki berupa kumpulan lonceng yang dilingkarkan di pergelangan kaki.


    3) Busana Gaya Sawunggaling  
         Pada dasarnya busana yang dipakai sama dengan gaya Surabayan, namun yang membedakan yakni penggunaan kaus putih berlengan panjang sebagai ganti dari baju hitam kerajaan.


4) Busana Gaya Jombangan
Busana gaya Jombangan pada dasarnya sama dengan gaya Sawunggaling, namun perbedaannya adalah penari tidak menggunakan kaus tetapi menggunakan rompi.  

5) Busana Remo Putri
Remo Putri mempunyai busana yang berbeda dengan gaya remo yang asli. Penari memakai sanggul, memakai mekak hitam untuk menutup bagian dada, memakai rapak untuk menutup bagian pinggang sampai ke lutut, serta hanya menggunakan satu selendang saja yang disemat di bahu bahu. 

 6) Busana Gaya Malangan
Busana gaya Malangan pada dasarnya juga sama dengan busana gaya Surabayan, namun yang membedakan yakni pada celananya yang panjang hingga menyentuh mata kaki serta tidak disemat dengan jarum.

Pengiring
       Musik yang mengiringi Tari Remo ini adalah gamelan, yang biasanya terdiri atas bonang barung/babok, bonang penerus, saron, gambang, gender, slentem siter, seruling, kethuk, kenong, kempul, dan gong. Adapun jenis irama yang sering dibawakan untuk mengiringi Tari Remo adalah Jula-Juli dan Tropongan, namun dapat pula berupa gending Walangkekek, Gedok Rancak, Krucilan atau gending-gending kreasi baru. Dalam pertunjukan ludruk, penari biasanya menyelakan sebuah lagu di tengah-tengah tariannya.  

Gerakan
a. Kepala
Tegak pandangan Lurus kedepan
Tolehan kanan
Tolehan kiri
Gerakan kepala
Gerakan kepala yang menarik dagu kebelakang
Tolehan bawah
Tolehan bawah. 

b. Badan
Tegak
Ngeloyot
 
c. Gerak Tangan
Merentangkan tangan
Ukel suweng
Ongkekan
Tanjak keris
Mengaca
Ore rekmo
 
d. Gerakan Kaki
Tenjek
Junjungan
Geduk
Labas
Jluwet
Ngayam alas

Jadi, Tari Remo ini bisa disebut dengan tari pembukaan sebuah acara, dalam suatu hiburan dan pertunjukan untuk dipertontonkan kepada para pecinta seni tari tersebut. Tari Remo ini berkembang dengan adanya perkembangan ludruk. Jawa Timur terkenal dengan adat kebudayaan yang sangat tinggi. Seperti yang kita tahu, ibu kota Jawa Timur ini adalah Surabaya. 
Pada masa perjuangannya, Surabaya ini mendapatkan julukan kota Pahlawan. Sedikit banyak hal tersebut berpengaruh pada kebudayaan Surabaya itu sendiri. Sehingga, wajar jika Jawa Timur dikenal dengan kebudayaan yang tinggi dan keras. Di Jawa Timur ada sebuah tarian cukup terkenal yang bercerita tentang seorang pangeran, tarian itulah yang dikenali dengan sebutan Tari Remo.
Ada juga yang menyimpulkan bahwa koreografi yang ada pada Tari Remo adalah sebuah kesimpulan atau pemahaman yang berupa simbolik.